Jumat, 07 Oktober 2016

Cara Membuat Iklan Yang Baik

Sejalan dengan perkembangan jaman, dalam membuat iklan hingga kini juga terus mengalami perkembangan, baik dari segi teknis pembuatan, konsep, media penempatan dan lain sebagainya. Iklan semakin kaya dengan berbagai bentuk penyajiannya, baik untuk iklan media cetak, media elektronik maupun iklan luar ruang. (baca juga : Macam-Macam Media Iklan Untuk Promosi)
Pada tahun 90-an, dalam membuat iklan ada beberapa syarat yang dikenal dengan teori AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action), konsep ini di Indonesia dipopulerkan oleh Kasali (1995: 83:86). Dalam membuat iklan menurut rumus AIDCA harus memenuhi beberapa syarat diantaranya iklan harus menarik perhatian, menumbuhkan minat, pemenuhan kebutuhan, meningkatkan keinginan dan menghasilkan tindakan berupa pembelian produk yang diiklankan.
AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action)
Dalam elemen Attention, iklan harus mampu menarik perhatian publik, khususnya bagi pasar yang telah ditargetkan. Ada banyak strategi untuk dapat menarik perhatian ini, misalnya dengan membuat bentuk-bentuk yang unik, penggunaan warna yang menonjol, tata letak yang sesuai maupun ukuran iklan yang mencolok sehingga mudah dilihat oleh target konsumennya.
Setelah mampu mencuri perhatian, iklan juga harus mampu menumbuhkan minat atau Interest. Hal ini sangat terkait dengan strategi agar konsumen berminat untuk membaca, mendengar, menonton dan memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan.
Dalam komponen Desire, iklan diharapkan mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Keinginan yang kuat ini bisa muncul apabila konsumen sudah memiliki pemahaman tentang produk yang diiklankan.
Setelah konsumen memiliki pemahaman tentang produk yang diiklankan, hal yang tidak kalah penting dalam iklan adalah ia harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli (Conviction). Disini iklan harus dapat “merayu” konsumen agar segera melakukan Action untuk membeli produk yang diiklankan.
***
Dunia periklanan memang selalu berkembang, begitu pula dengan strateginya. Hakim (2006: 49-63), menawarkan rumus membuat iklan yang baik dengan nama SUPER “A”. Rumus ini selain relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yang over comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, golongan konsumen, serta ciri fungsi produk. (Baca juga : 7 Alasan Kenapa Harus Membuat Iklan)
Rumus SUPER “A” merupakan singkatan dari elemen-elemen :
Simple (S)
Seiring dengan semakin riuhnya dunia komunikasi saat ini, membuat iklan yang “cerewet” dan terlalu “banyak bicara” semakin ditinggalkan. Di berbagai media saat ini dalam membuat iklan semakin sederhana, tidak bertele-tele, dan simple. Membuat iklan yang sederhana, selain lebih elegan pesan juga dapat dimengerti sekali lihat. (Baca juga : Contoh Iklan Mobil Unik dan Kreatif)
Unexpected (U)
Sesuatu yang tidak terduga, itulah iklan yang selalu menarik perhatian. Membuat iklan yang tak terduga ini bisa dilihat dari isi iklan, bentuk iklan, cara penempatan iklan dan juga penyajiannya. Ide-ide yang di luar dugaan ini seringkali menyebabkan banyak kekaguman sehingga lebih mudah diingat dan mampu menjadi top of mind bagi segmentnya.
Persuasive (P)
Membuat iklan yang baik tentu harus persuasif atau memiliki daya bujuk. Dengan iklan yang mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu ini tentu akan mampu menggerakkan konsumen untuk mencoba produk dengan brand yang telah diiklankan.
Entertaining (E)
Iklan-iklan yang mudah diingat konsumen salah satunya adalah bentuk-benuk iklan yang bersifat entertaining atau menghibur. Hal ini untuk menannggulangi kebosanan konsumen terhadap banjir iklan yang ada di berbagai media saat ini. Iklan yang mampu menghibur biasanya juga akan mampu memainkan emosi konsumen untuk ikut tertawa, sedih, ataupun terharu, karena konsumen merasa bahwa produk ataupun brand yang telah diiklankan telah menjadi satu bagian dengan kehidupannya.
Relevevant (R)
Kesesuaian iklan dengan produk yang diiklankan memang harus relevan meski bentuk iklan bisa beraneka ragam. Iklan yang baik tentu harus dapat dipertanggungjawabkan, dapat dirasionalisasi, ada hubungan dengan brand dari produk, baik brand positioning, maupunbrand personality. (baca juga : Lakukan Posisioning, Agar Produk Mudah Diingat Konsumen)
Acceptable (A)
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan nilai budaya setempat. Dalam membuat iklan diusahakan agar tidak membosankan, tidak menyinggung SARA, ataupun terkesan memaksa pada konsumen. Membuat iklan untuk segmen anak bisa dibedakan dengan iklan untuk orang dewasa, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar